Rumah ilmiah dan sebuah peradaban
Masihkah rumah ilmiah menjadi tempatmu untuk belajar, atau jangan-jangan hanya sekadar tempat mencari pacar?
Rumah Ilmiah UKM KPI Unhas
Masihkah rumah ilmiah menjadi tempatmu berbagi informasi, inspirasi dan motivasi, atau jangan-jangan hanya sekadar tempat untuk berbasa-basi?
Masihkah rumah ilmiah menjadi tempatmu berdealektika, atau jangan-jangan hanya sekadar tempat menyandarkan badan di kala malam tiba?
Masihkah rumah ilmiah menjadi wadahmu berkreativitas, atau jangan-jangan hanya sekadar tempat pelarian dari sistem senioritas di fakultas?
Masihkah rumah ilmiah menjadi wadahmu berkontribusi, atau jangan-jangan hanya sekadar tempat menitipkan nama layaknya daftar absensi?
Jawablah, hayatilah, ingatlah, dan saksikanlah!!!!!!
Ketika, diskusi masih menjadi rutinitas di sana
Ketika, buku-buku masih terbaca di sana
Ketika, tulisan-tulisan masih terukir di sana
Ketika, kontribusi masih menjadi tujuan di sana
Ketika, kekeluargaan masih menjadi penguat di sana
Maka, berbahagialah!
Ketika, sapa-menyapa masih ada di sana
Ketika, canda tawa masih ada di sana
Ketika, teguran masih terdengar ketika kita salah ada di sana
Ketika, nasihat-nasihat kebaikan masih terdengar di sana
Maka, bersyukurlah!
ketika, masih ada segerombolan orang yang mau belajar di sana
ketika, masih ada sosok-sosok yang meluangkan waktu duduk-duduk sejenak di sana
ketika,masih ada sekelompok orang yang membagi waktunya untuk lembaga di sana
ketika, masih ada sosok-sosok yang memanggilmu ke sana
Maka, berdoalah!
Lalu, bagaimana dengan sebuah peradaban yang dicita-citakan?
Peradaban tidak lahir begitu saja
Peradaban adalah sebuah proses panjang, menguras energy, bahkan terkadang linangan air mata
Peradaban hanya akan lahir jika kita beradab
Peradaban adalah sebuah proses peradaban diri terlebih dahulu
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berbicara dengan orang lain
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika diberikan amanah
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika bercanda satu sama lain
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika di posisi senior
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika di posisi junior
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berjanji suatu hal
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di jenjang anggota
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di jenjang pengurus
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di jenjang Dewan Konsultatif
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di jenjang Dewan Pakar
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di jenjang alumni/keluarga besar
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di rumah ilmiah
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada direktorat
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di kelas
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di lokasi KKN
Mendidik diri untuk ber”adab” ketika berada di berbagai tempat
Intinya, mari mendidik diri kita untuk selalu ber”adab” dalam hal apapun, kapanpun dan dimanapun.
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar