ESSAY POPULER ANNIVERSARY 7TH : GIGI DAN KPI
GIGI
DAN KPI
Nurjannah
FKG 2013
Angkatan 6
Home
is where your story begins
–Annie Danielson
Rumah
adalah tempat sebuah cerita dimulai. Dan disinilah ceritaku juga bermula, di
rumah ilmiah UKM KPI Unhas.
Bermula
dari sedikit pengalaman dalam menulis karya ilmiah yang ecek-ecek, akhirnya
ditingkat pendidikan tertinggi, aku memutuskan untuk menggali minat yang lebih
dalam lagi melalui UKM KPI Unhas. Jika dulu sewaktu SMA, diri ini tertarik
dibidang kepemimpinan, maka di tingkat pendidikan paling tinggi ini adalah
tempat yang tepat untuk mengeksplor hal-hal yang lebih baru lagi dalam bidang
kepenulisan, meski pada dasarnya bidang kepenulisan telah lama menarik untuk
dibahas lebih dalam saat itu.
Sumber:
Dokumentasi pribadi
Jadi,
disinilah semuanya dimulai. Melalui sebuah kertas berwarna hijau yang merupakan
“Kartu Kontrol Peserta Oprect 2014” oleh divisi PSDM UKM KPI. Kartu ini
sekarang terlihat lusuh, tempo hari saat menggali isi lemari, tak sengaja ku temukan.
Baru tersadar pula bahwa kartu ini adalah kunci bagiku dalam mengenal
organisasi ini lebih jauh. Isinya juga tak lengkap. Tak masalah bukan? Toh
bukan tanda-tangan yang terkumpul yang menjadi indikator bertahannya seorang
kader, tapi loyalitas dan kecintaan kader tersebut akan lembaganya yang akan
membuat ia bertahan. Itu yang selalu dicanangkan oleh Ketua Umum periode lalu.
Sedikit
kecewa dengan keputusan divisi PSDM saat itu yang sempat menolak diriku menjadi
seorang anggota baru, aku akhirnya lolos menjadi anggota baru di pengumuman
kedua, angkatan 6 periode kedua, demikian aku menyebutnya. Namun, lagi-lagi
bukan itu indikator bertahannya seorang kader.
Mulailah
aku berproses ditempat ini. Meski sempat kecewa karena tak menjadi LO di
kegiatan terbesar UKM KPI saat itu, (baca: Inovasi), tapi tak sedikitpun niat
untuk pergi dari lembaga ini. Bahkan aku bertahan, dan mulai mengenal senior di
KPI secara pribadi (baca: via personal
chat) saat itu. Kepanitiaan pertama yang aku emban adalah menjadi panitia
Musyawarah Besar saat itu. Mulai berkenalan secara langsung dengan senior di
KPI yang ternyata memang sangat ramah, akhirnya aku bertahan di kepanitiaan
selanjutnya di Pelantikan Pengurus. Meski tak sempat fokus pada kepanitiaan ini
karena panggilan lembaga kemanusiaan saat itu, tapi semua pengurus ataupun
senior tetap memakluminya dengan wajar.
Kepanitiaan
selanjutnya aku juga tetap bertahan. Hingga di kepanitiaan Anniversary yang ke-enam. Saat itu aku menjabat menjadi bendahara
yang mengatur keuangan kepanitiaan yang ternyata memang tidak mudah. Tiap hari
pusing dengan rancangan dana yang terasa tak pernah cukup meski pada akhirnya
terjadi surplus dikegiatan ini. Sebuah kesyukuran bahwa hingga anniversary yang ketujuh ini, aku masih
menjabat sebagai bendahara yang sekarang lebih meluas di bendahara umum UKM KPI
UNHAS.
Berbicara
mengenai angka tujuh, jika diibaratkan manusia, usia tujuh tahun merupakan
salah satu periode penting bagi manusia. Periode ini dikenal dengan fase anak
sekolah. Masa yang ditandai dengan mulai bergantinya status gigi-geligi dari
gigi sulung ke gigi permanen ini merupakan masa seorang anak akan aktif
bersosialisasi, aktif mencari tahu hal-hal baru dan tidak bisa untuk berdiam diri
ditempat. Begitu pula yang terjadi di UKM KPI UNHAS. Menginjak usia yang
ketujuh, organisasi ini mulai mencoba hal-hal baru. Saat ini fokusnya adalah
membuat sebuah penelitian lembaga, dengan tujuan bahwa kadernya bukan hanya
cerdas keluar saat melangkah dalam lomba penelitian, namun juga cerdas saat
melakukan pengabdian dalam bentuk penelitian didalam internal lembaga UKM KPI
UNHAS.
Jika
dianalogikan kembali, peralihan gigi-geligi dari gigi sulung ke gigi permanen
adalah letak sekretariat UKM KPI UNHAS saat ini. Jika tahun lalu pada anniversary yang ke-enam, sekretariat
masih terletak di Pondok Hantu (demikian kami menyebutnya, karena bentuk dan
letaknya yang memang hampir menyerupai rumah hantu) yang notabene sekretariat
tersebut merupakan sebuah rumah sewaan, belum permanen dan bisa tanggal pada
waktunya seperti gigi sulung, tahun ini di anniversary ketujuh, UKM KPI UNHAS
mulai menempati sekretariat permanen di gedung PKM. Meski berukuran sangat
kecil untuk prestasi kader UKM KPI UNHAS yang segudang, setidaknya tempat ini
permanen, harus dijaga dan dirawat agar kelak tak berlubang, tak ada rasa sakit
didalamnya layaknya sebuah gigi permanen. Sekretariat itu dinamakan Rumah
Ilmiah, nama yang sangat representatif dan mewakili kegiatan-kegiatan didalamnya
yang berkaitan dengan hal-hal yang ilmiah.
Menyinggung
sedikit mengenai gigi, Gigi secara anatomis memiliki 3 lapisan, yakni email,
dentin dan pulpa yang menjadi pusat rasa sakit. Email merupakan lapisan
terluar, paling kuat dan merupakan barrier, pelindung bagi jaringan didalamnya.
Dentin merupakan jaringan yang berada diantara email dan pulpa. melindungi
pulpa adalah tugasnya dan ia akan berkembang menjadi lebih luas seiring dengan
bertambahnya usia. Dan pulpa, merupakan pusat rasa sakit, jaringan saraf,
kelenjar limfe dan pembuluh darah banyak terkandung didalamnya. Pulpa akan
mengecil seiring dengan bertambahnya usia pula.
Jika
dianalogikan kembali, kanda senior adalah email. Merekalah barisan terdepan
yang menjadi pelindung bagi kami, adik-adiknya. Mereka pula tempat bagi kami
untuk berkeluh kesah, berkonsultasi arah pergerakan dan roda organisasi.
Pengurus rumah ilmiah adalah dentin. Barrier kedua bagi pulpa. Menjaga dan
menjalankan roda organisasi agar tetap stabil dan juga menjaga agar pulpa tidak
merasakan rasa sakit. Sedangkan adik-adik angkatan 7 sebagai kader merupakan
pulpa. Merekalah pusat rasa sakit yang paling utama di rumah ilmiah. Mereka
adalah pelanjut pengurusan organisasi sehingga keluh dan kesah mereka adalah
hal yang pilu bagi kami, si dentin ataupun si email. Ketiga struktur ini jika
tetap bertahan dengan baik, merupakan indikator kesehatan gigi yang baik.
Begitupula pada UKM KPI UNHAS, jika kanda senior, pengurus dan adik angkatan 7
sebagai kader memiliki komunikasi yang berjalan dengan baik, maka akan tercipta
kondisi yang harmonis dan sejahtera di Rumah Ilmiah.
Layaknya
seorang manusia ketika mengulang hari lahir, tentunya akan ada harapan-harapan baru
disetiap tahunnya. Berbicara mengenai sebuah harapan sebagai salah satu kader
UKM KPI UNHAS, aku tetap berharap UKM KPI UNHAS tetap menjadi pelopor budaya
ilmiah dikampus merah dan mampu mencapai cita-cita saat ini yaitu memiliki
penelitian lembaga. Juga menjadi wadah bagi kadernya untuk termotivasi dalam
meningkatkan prestasi. Aku selalu teringat oleh salah satu perkataan dari kanda
senior di lembaga ini. “apa yang kamu
cari di KPI ? di KPI saya tidak menjadi seorang penulis yang baik. Tapi di KPI
saya mendapatkan motivasi untuk menjadi seorang penulis yang berprestasi”
dan aku membenarkan pernyataan tersebut. Sebagai kader yang tak mampu
menghadiri semua kegiatan penulisan dan penelitian di lembaga ini, yang aku
peroleh adalah motivasi untuk menulis yang berprestasi. Lingkungan mampu
mengubah segalanya, bukan? Seperti sabda nabi Muhammad SAW, “Permisalan teman yang baik dan teman yang
buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual
minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli
minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum
darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu
dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”
(HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Akhir
catatan abal-abal ini adalah ucapan setulus hati dari salah satu kadernya yang
paling banyak tingkah ini. Happy 7th Anniversary UKM KPI UNHAS.
terus berkarya, dan ciptakan kader yang loyal dan cinta UKM KPI UNHAS. Jaya
Penalaran! Jaya UKM KPI UNHAS!
0 comments:
Posting Komentar